Jika kita menanyakan kepada sebagian saudara kita mengenai di manakah Allah, maka muncul berbagai versi jawaban mengenai hal ini. Ada yang mengatakan bahwa Allah bersemayam di atas Arsy. Ada puka yang mengatakan bahwa Allah ada di mana-mana. Ada pula yang mengatakan bahwa Allah ada di hati setiap insan. Padahal senyatanya, jika kita menulusuri Al Quran, kita akan mendapati bahwa Allah sendiri telah menceritakan tentang keberadaannya bahwa Dia berada di atas Arsy, di atas langit, di atas seluruh makhluk-Nya. Ahmad bin ‘Abdul Halim Al Haroni rahimahullah mengatakan bahwa sebagian ulama besar Syafi’iyah mengatakan,
“Di dalam Al Qur’an ada 1000 dalil atau lebih yang menunjukkan Allah berada di atas seluruh makhluk-Nya dan di atas seluruh hamba-Nya.” Selain mereka (ulama Syafi’iyah) mengatakan bahwa ada 300 dalil yang menunjukkan hal ini. (Bayanu Talbisil Jahmiyah, 1/555)
Adapun di antara dalil Al Quran yang membicarakan hal ini adalah dalil tegas yang menyatakan Allah fis samaa’. Menurut Ahlus Sunnah, maksud fis samaa’ di sini ada dua: • Fi di sini bermakna ‘ala, artinya di atas. Sehingga makna fis sama’ adalah di atas langit • Sama’ di sini bermakna ketinggian (al ‘uluw). Sehingga makna fis sama’ adalah di ketinggian Dua makna di atas tidaklah bertentangan. Makna fis sama’ tidak boleh dipalingkan ke makna selain itu. Contoh dalil tersebut adalah firman Allah Ta’ala,
“Orang-orang yang penyayang akan disayang oleh Ar Rahman. Sayangilah penduduk bumi, niscaya (Rabb) yang berada di atas langit akan menyayangi kalian.” (HR. Abu Daud no. 4941 dan At Tirmidzi no. 1924. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih)
Dalil lainnya adalah dalil yang menyatakan bahwa Allah menceritakan mengenai Fir’aun yang ingin menggunakan tangga ke arah langit agar dapat melihat Tuhannya Musa. Lalu Fir’aun mengingkari keyakinan Musa mengenai keberadaan Allah di atas langit. Allah Ta’ala berfirman,