
Kegiatan Family Gathering alumni Pesmadai diadakan sekaligus dengan pembekalan penugasan. Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari di weekend, pada 21-22 Agustus 2021 berjalan dengan lancar serta materi-materi tersampaikan dengan baik.
Salah satu pemateri adalah Ustadz Tasyrif. Ustadz Tasyrif menyampaikan materinya pada ba’da subuh Minggu, 22/08/2021. Ketika subuh menjelang pagi tersebut, bersamaan dengan kicauan semangat burung-burung di pohon, Ustadz Tasyrif memaparkan betapa pentingnya metode dalam dakwah.
Islam sudah memiliki tujuan yang jelas. Sudah mempunyai syariat. Untuk sampai ke tujuan itu ada jalannya. Di jalan inilah kita membutuhkan adanya metode. Atau bahasa lainnya, adalah manhaj. Setiap umat yang Allah hadirkan di muka bumi ini ada syariat dan manhajnya.
Ustadz Tasyrif menjelaskan, tidak bisa hanya aturan dalam beragama. Nanti tidak jelas mau kemana. Islam tidak melulu tentang syariat atau fikih. Banyak ikhtilaf disini. Maka kita perlu belajar juga kemana syariat ini membawa kita. Jalan perjuangan bersama syariat inilah yang disebut dengan manhaj.
Al-Qur’an itu memiliki dua kebenaran. Jalannya dan isinya. Jalannya betul, isinya juga betul. Itulah Al-Qur’an. Al-Qur’an turun dengan kebenaran dan membawa kebenaran bagi kehidupan umat manusia. Allah turunkan Al-Qur’an sepotong demi sepotong, ini adalah metode. Perlahan-lahan turunnya.
Misalnya ketika masuk masjid. Masuk masjid itu benar, tapi cara masuk masjid juga harus benar. Ada ungkapan ulama yang berkata, “at-thariqah ahammu mina-l-maddah”, artinya, metode itu lebih penting daripada isi atau materi. Saking pentingnya metode.
Kadang, banyak orang yang berilmu tetapi tidak tau metode dalam menyampaikan ilmunya. Sehingga, dalam berdakwah, sangat penting untuk belajar bagaimana metode dakwah yang tepat. Santri-santri Pesmadai harus menguasai dengan baik metode dakwah di masyarakat.
Imam Malik mengatakan, tidak akan bisa memperbaiki kondisi orang-orang yang ada di kemudian hari dari umat ini, kecuali dengan cara seperti memperbaiki umat pertamanya, yaitu masa dakwah Nabi Muhammad SAW.
KH. Abdullah Said juga pernah menyampaikan, bahwa cara membangun dan menampilkan Islam yang utuh yaitu dengan cara sebagaimana Allah pertama kali mengajarkan agama Islam ini kepada rasul Muhammad SAW.
Mula-mula, umat dibekali sisi intelekltualitas, lalu mentalitas, lalu ruhiyah, kemudian aksi sebagai umat beragama, dan lalu beragama dengan kaffah.
Selain itu, dalam dakwah juga penting untuk melihat kultur masyarakat. Lihat-lihat dulu, pandang-pandang dulu dan observasi, agar dakwah disampaikan dengan cara dan konten yang tepat.