Pesantren Mahasiswa Dai (Pesmadai) turut serta memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke-76 pada 17 Agustus 2021. Sebuah perjalanan sejarah, dari 17 Agustus 1945, sekarang usia republik ini sudah menuju satu abad.
Walaupun di masa pandemi, santri-santri tetap antusias memperingati hari kemerdekaan. Dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, para santri berbaris melakukan mini upacara dan mengibarkan bendera merah putih di halaman asrama Pesmadai.
Merah putih berkibar dengan gagahnya di Pesmadai. Peringatan tahunan ini bukan hanya sekadar seremonial, tetapi mengandung unsur sejarah dan kecintaan kepada tanah air. Antusiasme para santri untuk mengetahui sejarah bangsa ini harus terus dipupuk.
Peran Pesmadai sebagai lembaga pendidikan sekaligus rumah tempat para santri bernaung sangat besar dan penting dalam menumbuhkan kesadaran cinta Tanah Air sejak dini. Salah satunya dengan memperingati dan memeriahkan HUT RI setiap 17 Agustus.
Sejarah mencatat, orang-orang yang saleh senantiasa mencintai tanah airnya. Dalam Kitab Hilyat al-Awliya’, Jilid VII, hal. 380, Abu Nu’aim meriwayatkan dari Ibrahim bin Adham, ia berkata, “Saya tidak pernah merasakan penderitaan yang lebih berat daripada meninggalkan tanah air.”
Riwayat di atas mengisahkan ulama terdahulu yang begitu mencintai tanah airnya. Mencintai tanah air tidak bertentangan dengan agama dan merupakan bagian dari ajaran agama. Di bulan kemerdekaan ini, di seantero Indonesia kita masih melihat betapa rakyat Indonesia mencintai tanah air Indonesia.
Ulama dan santri sebagai dua komponen besar yang berperan penting dalam meraih kemerdekaan di tahun 1945, harus senantiasa menjadi garda terdepan dalam merawat kecintaan kepada bangsa Indonesia tercinta.
Ini pula yang diupayakan oleh Pesmadai. Santri-santri harus memiliki jiwa agamis dan nasionalis sekaligus. Santri Pesmadai disiapkan untuk menjadi agen dakwah mencerahkan umat dan berkontribusi bagi kemajuan masyarakat Indonesia.
