Pesantren Mahasiswa Dai (Pesmadai), sebuah lembaga yang terkenal dengan program pembinaan intensifnya, tidak hanya memfokuskan pada penghafalan Al-Quran tetapi juga memperlengkapi para mahasantri dengan berbagai materi penunjang untuk menjadi dai yang tangguh. Salah satu agenda penting yang dijalankan di Pesmadai adalah kuliah dengan materi retorika dakwah yang disampaikan oleh dosen yang sudah berpengalaman menjadi dai di pedalaman. Materi ini disampaikan untuk seluruh Pesmadai seluruh Indonesia. Salah satunya adalah Pesmadai Riau.
Dalam materi retorika dakwah ini, para mahasantri diajarkan berbagai metode komunikasi yang telah diajarkan dalam Al-Quran. Tujuannya adalah agar para dai mampu menyampaikan pesan-pesan kebaikan dengan efektif dan menyentuh hati masyarakat. Materi ini tidak hanya bersifat teoretis, tetapi juga praktis, di mana para mahasantri langsung mempraktikkan teknik-teknik yang diajarkan dalam situasi nyata.
Selain pembinaan keilmuan yang dilakukan di asrama, para mahasantri juga dilibatkan langsung menjadi pendamping dai di daerah-daerah pedalaman. Keterlibatan ini memberikan mereka pengalaman berharga dalam berdakwah di tengah masyarakat yang membutuhkan bimbingan spiritual. Salah satu contoh nyata dari keterlibatan ini adalah kisah Pratama, seorang mahasantri di Pesmadai Riau.
Pratama adalah seorang mahasiswa aktif di Program Studi Ilmu Matematika Universitas Negeri Riau yang juga terlibat sebagai pendamping dai di pedalaman Rokan Hilir. Dalam rangkaian kegiatannya, Pratama ikut serta dalam pembinaan dan pembagian mukena serta sarung untuk para santri Rumah Quran Hidayatullah Rokan Hilir. Kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat bagi para santri, tetapi juga memberikan pengalaman berharga bagi Pratama dalam mengasah kemampuan dakwahnya.
Di Pesmadai, para mahasantri juga dibekali dengan berbagai materi penunjang lainnya yang mendukung kemampuan mereka sebagai dai. Materi-materi ini mencakup berbagai aspek keislaman dan keterampilan praktis yang dibutuhkan untuk berdakwah secara efektif di tengah masyarakat. Para mahasantri diajarkan bagaimana menjadi pemimpin yang baik, bagaimana mengelola waktu dengan efektif, dan bagaimana berinteraksi dengan berbagai kalangan masyarakat dengan bijaksana.
Pesmadai terus berkomitmen untuk menghasilkan dai-dai tangguh yang siap terjun ke masyarakat, terutama di daerah-daerah pedalaman yang masih membutuhkan bimbingan spiritual. Dengan bekal ilmu dan pengalaman yang mereka dapatkan selama berada di Pesmadai, para mahasantri diharapkan mampu menjadi agen perubahan yang membawa kebaikan dan pencerahan bagi masyarakat luas.
Program pembinaan di Pesmadai adalah sebuah upaya komprehensif untuk menghasilkan dai-dai yang tidak hanya mumpuni dalam ilmu agama, tetapi juga memiliki kemampuan komunikasi yang efektif dan pengalaman langsung di lapangan. Mereka bukan hanya ahli dalam bidang jurursan yang mereka tekuni di kampus, tetapi mereka juga dibekali Ilmu tentang bagaimana berdakwah di masyarakat. Dengan keterlibatan aktif para mahasantri dalam kegiatan dakwah di pedalaman, Pesmadai memberikan kontribusi nyata dalam penyebaran nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamin.
Pratama dan mahasantri lainnya adalah contoh nyata dari dedikasi dan komitmen Pesmadai dalam membina generasi dai yang siap menghadapi tantangan dan membawa pencerahan bagi masyarakat di daerah pedalaman. Dengan program-program yang terus ditingkatkan, Pesmadai berharap dapat terus melahirkan dai-dai yang berintegritas dan berkompeten dalam menjalankan tugas mulia ini. /pa