
Fatih Husaini yang biasa akrab dipanggil Fatih adalah santri Pesantren Mahasiswa Dai (Pesmadai) angkatan pertama. Selain nyantri dan menghafal qur’an di Pesmadai, pemuda asal Jambi ini juga kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Saat ini, ia memasuki semester akhir dan sedang melakukan penyusunan skripsi. Topik penelitian skripsinya adalah tentang konsep pemikiran pendidikan karakter islami KH. Abdullah Said, pendiri Hidayatullah yang merupakan Organisasi Masyarakat (Ormas) terbesar ketiga di Indonesia.
Fatih menyatakan tertarik meneliti topik tersebut dikarenakan KH. Abdullah Said adalah tokoh yang pergerakan dan kontribusi nyatanya telah merumuskan sebuah konsep pendidikan islami. Terbukti dengan Hidayatullah yang telah mencetak kader muslim yang berkarakter unik dan menarik untuk di teliti.
Dalam rangka penelitian skripsi tersebut, Fatih langsung mengobservasi dan mengumpulkan data di Pesantren Pusat Ummul Quro’ Hidayatullah di Balikpapan, Kalimantan Timur. Pesantren ini adalah cikal bakal berdirinya Hidayatullah. Disinilah KH. Abdullah Said memulai membangun dan melakukan pendidikan Islam.
Tidak tanggung-tanggung, Fatih berada di tempat bersejarah tersebut selama sepuluh hari. Dari tanggal 13-22 Februari 2021. Fatih mengungkapkan alasannya melakukan penelitian di Pesantren yang jauh di Balikpapan tersebut.

“Sebab pesantren ini merupakan pusat sejarah dan titik awal terumuskannya konsep pendidikan dan tercetaknya kader-kader muslim yang berkarakter, yang perannya sangat luar biasa bagi pendidikan di pelosok-pelosok negeri ini”, ungkapnya.
Proses penelitiannya disana berjalan lancar. “Dalam proses wawancara, semua tokoh yang dibutuhkan semuanya dapat ditemui di saat setelah waktu sholat wajib. Sehingga tidak sulit untuk menemui mereka. Disana masjid merupakan pusat pertemuan dan komunikasi”, tuturnya.
Di pesantren tersebut, Fatih berhasil mewawancarai banyak tokoh. Mulai dari salah satu Pendiri Hidayatullah (Ustadz. Hasyim), Santri generasi awal (Ustadz Amin Mahmud, Manandring, Sarbini Nashir, dan Abdul Qadir), anak KH. Abdullah Said yang bernama Ust. Hasbullah, hingga Pimpinan Hidayatullah seperti Ustadz Zainuddin Musaddad , Samsu Rijal Palu, Amin, Muzakkir Usman, juga berhasil diwawancarai.
Fatih juga mengatakan bahwa Pesmadai sebagai rumah keduanya sangat mensupport usahanya dalam menyelesaikan studi. “Secara materi pun saya terbantu dalam penelitian ini karena transportasi disupport oleh Pesmadai”, ucap Fatih. Kedepan, Fatih berharap bisa segera menuliskan hasil penelitian dan bisa wisuda.