Islam adalah agama mulia yang sangat mengedepankan ilmu dalam segala lini kehidupan. Dengan ilmu, kemajuan dan cita-ciya bisa tercapai. Kita bisa mendapatkan ilmu melalui aktivitas belajar seperti membaca, menulis, atau ngaji langsung kepada orang-orang berilmu.
Mendapatkan ilmu melalui aktivitas belajar adalah keharusan bagi kita. Wajib hukumnya. Tetapi, menurut Ustadz Tasyrif, dalam khazanah Islam kita juga harus ikhtiar mendapatkan ilmu dari Allah Swt. dengan melalui ilham.
Ilham diberi langsung oleh Allah kepada orang yang layak menerimanya. Allah senantiasa menjelaskan Al-Qur’an. Penjelasan terhadap Al-Qur’an oleh Allah tidak pernah berhenti, berlanjut hingga sekarang.
Makanya kita sering mendengar ulama-ulama besar bisa mencerahkan dengan memberi suatu ilmu yang “baru” menurut kita. Hal tersebut terjadi karena ada ilham dari Allah. Allah menurunkan ilham kepada hamba-Nya yang terpilih untuk terus menghidupkan Al-Qur’an.
Dengan Al-Qur’an sebagai pedoman dan ilmu menjadi bekal, maka visi seorang mujahid adalah untuk memenangkan Islam atas semua ideologi di dunia. Bukan sekadar di Jakarta dan Indonesia, tapi di dunia. Islam harus menang secara global.
Perjuangan kita berat. Tidak bisa diremehkan. Kita harus menjadi umat yang militan yang teguh memperjuangkan Islam. Menegakkan kalimatullah di muka bumi ini memang tidak mudah. Nabi Nuh hidup selama 950 tahun. Berdakwah selama 500 tahun, tapi umatnya hanya 80 orang.
Orang yang sudah berakidah harus siap bertarung. Tidak boleh setengah-setengah, mesti dengan kesungguhan. KH. Abdullah Said itu sholat lailnya 4 jam. Menurut penuturan KH. Abdurrrahman Muhammad, yag telah berteman sejak remaja dengannya, jam 12 malam KH. Abdullah Said sudah mandi dan mulai sholat lail hingga subuh.
Jika memang menginginkan dan memenangkan misi agama di dunia ini, yaitu membumikan peradaban Islam, maka harus bertemu dan akrab dengan yang punya dunia. Mesti dekat dengan yang punya dunia ini, yaitu Allah. Minta restu, petunjuk, dan pertolongan-Nya.
KH Abdullah Said ketika sholat, paling lama ketika duduk di antara dua sujud. Karena ada 8 permohonan didalamnya. Permohonan untuk diampuni dosa, permohonan untuk mendapatkan kasih sayang dari-Nya, permohonan untuk menutupi segala kekurangan, permohonan untuk meninggikan derajat, permohonan untuk diberikan rezeki, permohonan untuk diberikan petunjuk, permohonan untuk diberikan kesehatan, dan permohonan untuk dihapuskan catatan kesalahan.
Sebagaimana diucapkan oleh Ustadz Tasyrif, karena hidup ini bertarung, maka kita butuh Allah. Menjaga sholat lail dan berinfaq adalah keniscayaan bagi kita. Energi dan petunjuk perjuangan dari tahajjud dan jalannya rezeki adalah berinfaq.
Belum ada sejarahnya orang yang rajin berinfaq menjadi miskin. Justru mendatangkan rezeki dan memperkaya. Begitulah semestinya hidup dengan tuntunan Al-Qur’an. Begitu pula seharusnya kita menjadikan Al-Qur’an sebagai sumber inspirasi dalam perjuangan mencapai cita-cita.
Tidak akan masuk Al-Qur’an ke dalam diri seseorang kecuali terlebih dahulu melalui pembersihan hati. Ketika Al-Qur’an membersamai setiap langkah perjuangan, maka cita-cita akan tercapai.
Indonesia tidak kekurangan orang pintar. Tetapi banyak orang berilmu yang menyalahkangunakan ilmunya karena tidak diingiri dengan tazkiyatun nafs. Bagi seorang mujahid pergerakan, termasuk santri Pesmadai, kita berdakwah ini tidak lain untuk membangun peradaban Islam.