Jakarta Timur, 6 Juni 2024 — Pesantren Mahasiswa Dai (Pesmadai) mengirimkan delegasi santri untuk mengikuti Pelatihan Juru Sembelih Halal yang diadakan oleh Korps Mubaligh Hidayatullah (KMH) di Masjid Baitul Karim Pusat Dakwah Hidayatullah, Jakarta Timur. Pelatihan ini dihadiri oleh beberapa Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Se-DKI Jakarta yang berjumlah 70 peserta.
Acara pelatihan dimulai dengan sambutan dari pembina Korps Mubaligh Hidayatullah, Ustadz Zainuddin Musyaddad. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan harapannya agar pelatihan ini dapat meningkatkan kepedulian terhadap para da’i dan DKM se-DKI Jakarta bahwa menyembelih dengan benar dan seusai syari’at harus dimiliki oleh para da’i dan juga para pengurus DKM. “Semoga ini menjadi bukti bahwa masih ada kepedulian kita untuk para da’i dan DKM se-DKI Jakarta. Karena sangat jarang diadakan pelatihan juru sembelih halal yang khusus untuk para ustadz dan da’i,” ujar Ustadz Zen, begitu sapaannya.
Pemateri pelatihan, Ustadz Nanang Hanani, S.Pd.I, MA., memulai sesi dengan mengulas sejarah tradisi pengorbanan pada zaman dahulu dari berbagai kebudayaan, seperti suku Mesir, suku Maya, dan suku Viking. Ia menjelaskan bahwa perintah Qurban dari Allah mengubah tradisi tersebut menjadi lebih manusiawi dan penuh kasih sayang, terutama dalam konteks penyembelihan hewan.
Ustadz Nanang juga menekankan pentingnya memiliki keahlian dalam menyembelih hewan Qurban agar tidak menyiksa hewan. “Yang mampu untuk menyembelih hewan itu banyak, tapi yang memiliki keahlian dan sesuai syariat itu yang kadang masyarakat abai,” ujar Ustadz Nanang.
Selama pelatihan, Ustadz Nanang memperlihatkan bagaimana praktik Qurban yang salah dapat menyebabkan kecelakaan, seperti tim penyembelih yang patah kaki karena ditendang sapi atau bahkan sampai meninggal. Beliau kemudian mempraktikkan cara membuat simpul untuk mengikat sapi dan teknik merobohkan sapi tanpa menyiksa. Ustadz Nanang juga menunjukkan cara merobohkan kambing hanya dengan beberapa gerakan seperti gerakan silat. “Pertama kita berdiri di depan kambing, kemudian ini kita posisikan kambing dengan lutut kita. Setelah itu silangkan kakinya nah sudah roboh,” jelasnya.
Pelatihan diakhiri dengan sesi foto bersama dan ramah tamah sambil menikmati hidangan bersama. Para peserta merasa senang dan mendapatkan banyak pengetahuan baru yang bermanfaat untuk pelaksanaan ibadah Qurban yang benar dan sesuai syariat.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para peserta, khususnya santri Pesmadai, dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dalam pelaksanaan Qurban mendatang, sehingga proses penyembelihan dapat dilakukan dengan cara yang benar dan sesuai dengan ajaran Islam.