Kecintaan Nabi kepada Penuntut Ilmu

Date

Diantara kebaikan yang begitu utama yang penting dipahami dan disadari oleh kaum muslimin adalah menuntut ilmu.

Namun seperti kita ketahui bersama tidaklah semua orang yang bisa menuntut ilmu layaknya para penuntut ilmu di zaman ini, seperti siswa ataupun mahasiswa.

Meski demikian Islam memberikan satu tuntunan bagaimana kita bisa meraih kebaikan yang berlipat ganda pahalanya yakni dengan mencintai, peduli dan menyayangi para penuntut ilmu.

Teladan Historis

Suatu waktu abu Hurairah merasakan lapar yang begitu melilit perutnya.

Karena tak tahan iapun menyandarkan kan perutnya itu diatas tanah kemudian ia mengikatnya dengan batu.

Tak lama kemudian abu Hurairah radhiallahu anhu melihat Abu Bakar melintas.

Abu Hurairah mendekat dan bertanya tentang satu ayat Alquran. Namun sebenarnya ia ingin kondisi lapar yang dialaminya diketahui oleh Abu Bakar.

Namun takdir menjadikan Abu Bakar tidak mengerti apa yang dialami oleh Abu Hurairah sehingga ia melintas begitu saja.

Demikian juga ketika Umar bin Khattab melintas, Abu Hurairah berusaha mendekat namun kembali itu tidak disadari oleh Umar bin Khattab, sehingga tidak ada obat bagi rasa lapar yang dialami oleh Abu Hurairah.

Sampai akhirnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam lalu lintas, kemudian tersenyum karena mengetahui apa sebenarnya yang diinginkan oleh Abu Hurairah.

Manusia agung itu pun mengajak Abu Hurairah ke dalam rumahnya. Setiba di rumah Rasulullah mendapati susu.

Setelah dicek bahwa susu itu adalah pemberian dari Fulan atau fulanah untuk Rasulullah, Abu Hurairah diperintahkan untuk datang ke masjid memanggil seluruh penuntut ilmu yang ada di ahlus-suffah.

Abu Hurairah pun menjalankan perintah itu dan menuju kembali ke rumah Rasulullah dengan satu keraguan akankah dirinya dapat minum susu itu mengingat menuntut ilmu dari ahlus-suffah tidak sedikit jumlahnya.

Ajaib susu itu bisa diminum oleh seluruh ahlus suffah bahkan Abu Hurairah diperintahkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam meminum susu itu berkali-kali hingga ia merasa sangat kenyang. Setelah itu barulah Rasulullah meminum sisa susu itu.

Dari peristiwa itu kita bisa ambil pelajaran bahwa betapa cintanya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam kepada para penuntut ilmu.

Dan sudah semestinya kita sebagai kaum muslimin, umat nabi Muhammad, berupaya untuk juga mencintai penuntut ilmu.

Bisa dengan memberikan donasi untuk kebutuhan pangannya, kebutuhan belajarnya, atau bahkan beasiswa dan sarana belajar agar mereka lebih bersemangat dan dapat lulus dengan baik dari pembelajaran yang ditekuninya.

Sungguh amat mulia orang yang dalam hatinya ada kecintaan dan kepedulian mendorong generasi muda untuk sukses di dalam menuntut ilmu.

Semoga Allah subhanahu wa Ta’Ala anugrahkan kepada kita cinta yang demikian sebagaimana Rasulullah shallallahu alaihi wasallam adalah teladan kepada kita semuanya.*/Imam Nawawi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More
articles

id_ID
id_ID
Scroll to Top