JANGAN BERHARAP PADA TAHUN: TAPI PADA TUHAN ALLAH SWT

Date

Tahun baru 2024 sudah terlewat 21 hari lalu, hari ini selasa tanggal 22 Januari sudah memasuki pekan ke-empat di bulan pertama tahun baru 2024. Setiap menjelang tahun baru banyak orang yang memiliki impian dan harapan besar, harapan dan keinginan yang belum tercapai di tahun yang akan ditinggalkan sehingga banyak yang berharap akan mencapai impian itu di tahun yang akan datang.

Semua orang pasti menginginkan kehidupan yang lebih baik dari hari kemarin, salah satunya pada tahun baru maka semua orang pasti berharap akan mendapatkan sesuatu yang lebih baik dari tahun sebelumnya, seperti sukses dalam pekerjaan, mendapatkan harta yang lebih banyak, pendidikan yang lebih baik, mendapatkan pasangan yang baik dan seluruh aspek kehidupan lainya. Hal ini tidak bisa dipungkiri karena selayaknya setiap orang harus lebih baik dari hari kemarin seperti sabda Nabi Muhammad SAW dalam Hadistnya yaitu “Barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, dialah tergolong orang yang beruntung, (dan) barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin dialah tergolong orang yang merugi dan bahkan, barang siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin dialah tergolong orang yang celaka.” (HR Al Hakim).

Namun sadarkah kita semua bahwa banyak orang yang hanya berharap pada tahun sehingga melupakan tuhan, yaitu orang-orang yang lebih mengandalkan keberuntungan, harapan dan impian di tahun baru tanpa mereka sadari bahwa yang seharusnya dilakukan adalah berharap kepada Tuhan yaitu Allah SWT dengan melalui ikhtiar dan berdoa kepada-Nya. Dengan kata lain ketika kita berharap dan meminta hanya kepada Allah SWT maka tidak perlu menunggu sampai tahun baru tetapi kita akan memperoleh harapan dan impian kita pada waktu yang tepat dan lebih cepat sesuai dengan janji Allah SWT kepada hambanya yang berikhtiar.

Perintah untuk meminta dan berharap hanya kepada Allah SWT terkandung dalam ayat yang setiap hari kita baca yaitu pada QS Al-Fatihah ayat ke-5 dimana Allah SWT berfirman:

اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ

“Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.” (QS Al-Fatihah: 5).

Ayat ini mengandung sebuah perintah untuk senantiasa ikhlas dan penuh kesungguhan dalam beribadah hanya kepada Allah SWT yang layak untuk disembah dan juga pengakuan manusia yang teramat lemah dihadapan Allah SWT serta kewajiban manusia untuk meminta pertolongan hanya kepada Allah SWT.

Dengan berikhtiar dan meminta hanya kepada Allah SWT maka kita akan memperoleh harapan dan impian kita, hajat-hajat kita dan apapun yang kita inginkan. Dalam islam tidak melarang seorang hambanya memiliki kehidupan yang baik dan sukses, memiliki harta yang melimpah, kehidupan yang mewah karena itu semua akan menaikan derajat manusia. Dengan catatan memiliki harta banyak melalui jalan yang sesuai dengan aturan Allah SWT yaitu memperolehnya dengan cara yang halal, menggunakan harta tersebut dengan jalan yang baik untuk membantu orang yang lemah dan digunakan untuk beribadah kepada Allah SWT. Penulis memberikan cara agar Ikhtiar yang kita lakukan dapat sukses dan berhasil memperoleh apa yang kita inginkan sedikitnya ada 3 hal diantaranya adalah;

Bekal Muhasabah diri dan Takwa

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan”. (QS Al-Hasyr-18).

Ikhtiar akan berjalan sukses bisa dimulai dari perencanaan ikhtiar tersebut, apa saja yang telah persiapkan akan menentukan proses ikhtiar selanjutnya. Dalam hal ini kita sudah diberikan tips oleh Allah dalam ayat di atas yaitu kita diperintahkan untuk memperhatikan apa yang telah kita lakukan untuk hari yang akan datang, apa yang sudah kita persiapkan untuk memulai berikhtiar. Jangan sampai kita sudah dengan lelah berikhtiar dan melakukan suatu pekerjaan akan tetapi ikhtiar itu salah. Selanjutnya bekal yang harus kita miliki dalam berikhtiar adalah Takwa kepada Allah SWT.

Ilmu

وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهٖ عِلْمٌ ۗاِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ اُولٰۤىِٕكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔوْلًا

Artinya: “Janganlah engkau mengikuti sesuatu yang tidak engkau ketahui. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya.” (QS Al-Isra : 36)

Ilmu adalah cahaya dengan ilmu manusia akan bermakna, dengan ilmu segalanya bisa diperoleh. Ikhtiar tanpa dibekali dengan ilmu maka akan sia-sia bahkan bisa berbahaya karena melakukan sesuatu tanpa ilmu. Bekal ilmu harus dimiliki oleh setiap orang yang mau berikhtiar. Orang berilmu akan dinaikan derajatnya, orang berilmu tidak akan mudah ditipu dan kelabui oleh orang lain dan dengan ilmu semua hal akan menjadi mudah.

Berdoa dan slalu bersyukur

Doa merupakan ikhtiar manusia melalui jalur langit setelah kita berusaha, bekerja keras untuk memperoleh yang kita inginkan selanjutnya kita harus berdoa kepada Allah SWT. Bahkan doa sendiri adalah perintah dari Allah sehingga doa merupakan salah satu ibadah “Berdoalah kepadaku, niscaya akan aku kabulkan permintaanmu”

Terakhir Allah memerintahkan kita untuk senantiasa bersyukur atas apa yang kita miliki saat ini. Inilah kekuasaan yang dimiliki Allah SWT dimana bersyukur menjadi salah satu ikhtiar juga yaitu ketika kita bersyukur maka Allah akan tambah nikmat kita begitupun harapan dan keinginan kita. Allah berfirman dalam QS Ibrahim ayat 7

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ

Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.” (QS Ibrahim: 7).

Demikianlah semoga tulisan ini dapat bermanfaat untuk kita semua, semoga senantiasa kita diberikan kemudahan dalam berikhtiar dan Allah jadika kita seorang hamba yang slalu bersyukur.

 

*) Apdil Abdilah, S.Sos, Direktur Pendidikan Pesmadai, Mudir TPQ & Majelis Taklim Ar-Raudhoh. Saat ini sedang menempuh studi Magister Manejemen Dakwah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More
articles

id_ID
id_ID
Scroll to Top