Hafalan Quran, Pesmadai Terapkan Metode Tadarruj

Date

Peserta program Pesantren Mahasiswa Dai/Daiyah (Pesmadai) mengikuti acara workshop sosialsiasi penerapan pola dalam memudahkan menghafal Al Quran bernama Metode Tadarruj yang dikembangkan oleh Ketua Yayasan Dai Muda Indonesia, Ust Ahmad Muzakky. Kegiatan sosialisasi ini berlangsung di asrama Pesmadai Legoso Ciputat pada Sabtu (21/9/2019).

Kendati akan terus mengalami perbaikan untuk penyempurnaan, metode tadarruj ini sudah pernah diterapkan dan berhasil yang kala itu program Karantina Menghapal Quran 30 Juz 40 Hari Metode Tadarruj angkatan pertama pada bulan  Februari 2019 lalu.  Program ini berhasil menelurkan 2 hafidzah Al Qur’an. Keduanya adalah Yeni Selphia dari Tangerang Banten dan Ummu Najiah Assafuroh dari Kalimantan Timur.

Pengembang metode ini, Ust Ahmad Muzakky, yang juga pendiri Pesmadai, mengatakan rata-rata peserta karantina mampu menuntaskan hafalan sedikitnya 20 juz dalam 40 hari. Direktur Pesmadai ini berharap program karantina dengan metode Tadarruj dapat terus dikembangkan dan dimasyarakatkan.

Beliau berharap metode tadarruj ini menjadi sumbangsih dalam rangka memasyarakatkan Al Qur’an khususnya dalam metodologi hafalan dan mengharapkan metode ini terus disempurnakan.

Muzakky menjelaskan, menghapal Al Quran metode tadarruj memeiliki lima kelebihan yang disingkat 5M, yaitu Memudahkan, Meneguhkan, Menjaga, Memiliki dan Menguatkan.

Sebagaimana pengertiannya menurut bahasa, metode tadarruj, merupakan salah satu tahapan dalam ikhtiar mempelajari Al Qur’an sebagai pedoman hidup umat manusia. Sehingga, jelas dia, walaupun dalam praktiknya diterapkan selama 40 hari, namum secara gradual metode ini memiliki tapahan yang sistematis dan berkelanjutan.

“Metode tadarruj merupakan salah satu alternatif pembelajaran dan pengembangan kapasitas dalam memahami dan menghafal Al Qur’an. Alhamdulillah disambut antuas masyarakat, bahkan tingkat rata-rata pencapaian peserta melampaui ekspektasi kami,” kata pencetus metode tadarruj ini dalam satu kesempatan.

Dengan sosiasasi dan pemantapan penerapannya ini, metode taddarruj diharapkan akan menjadi salah satu produk unggulan Pesmadai yang bisa diaplikasikan di semua asrama penyelenggara dan juga dapat dimanfaatkan pula oleh khalayak luas.  (ANDI)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More
articles

id_ID
id_ID
Scroll to Top